Batu Tancapkan Tonggak Go Intenasional

22/10/2011 13:01

                          SEBAGAI kota wisata berbasis pertanian dan keindahan alam, Batu terus meningkatkan kualitas dan popularitasnya. Tak hanya puas menjadi salah satu tujuan utama wisata di Jawa Timur, sebagaimana dicanangkan Gubernur Soekarwo, Batu berupaya menjadi salah satu kota tujuan wisata nasional bahkan internasional.

Salah satu upaya tersebut tampak dalam Batu Flower Festival yang dihelat bersamaan dengan pembukaan Pertemuan Kawanua "Bakudapa" sedunia, Sabtu lalu. Tak kurang lebih dari sepuluh ribu orang hadir dalam pembukaan acara yang dihelat di Stadion Brantas Kota Batu. Uniknya, di antara mereka hadir lebih dari dua ribu orang warga Sulawesi Utara yang tersebar di seluruh Nusantara, Asia bahkan dunia.

Acara ini semakin istimewa ketika dibuka secara langsung oleh Menteri Pariwisata, Jero Wacik. Dalam kesempatan tersebut, Jero Wacik hadir bersama tokoh Minahasa yang ada di pemerintahan. Di antaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, E.E. Mangindaan dan Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Hari Sarundajang. Selain itu hadir pula tokoh nasional, Theo Sambuaga, Theo F Toemion dan beberapa bupati/walikota di wilayah Sulawesi Utara.

Kepala Dinas Pariwisata Kota batu, Dra. Mistin menyatakan bahwa dua acara tersebut merupakan salah satu bentuk upaya memperkenalkan Kota Batu sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Pawai bunga yang melibatkan sekitar 40 kendaraan kaki tersebut menurut Mistin untuk mempromosikan keberadaan Batu sebagai salah satu kota penghasil bunga.

Dalam paparannya, salah satu pengamat yang sempat diwawancarai hotnews menyatakan bahwa Batu Flower Festival merupakan salah satu bentuk pawai bunga yang konsepnya tidak berbeda jauh dengan beberapa pawai bunga yang digelar di Nusantara dan dunia seperti Tournament of Roses di Pasadena, Amerika Serikat. Menurutnya, jika dipublikasikan dengan baik, acara tahunan di Batu tersebut akan menarik wisatawan internasional.

Pada bagian lain ketika dikonfirmasi seputar acara "Kawanua Bakudapa Sedunia", Ketua Panitia, Hendrikus Dimpudus, MA menyatakan, "Acara ini melibatkan lebih dari tiga ribu warga Kawanua sedunia. Selain dari seluruh penjuru nusantara, ada yang berasal dari Taiwan, Hongkong, Belanda, Amerika Serikat, Kanada dan beberapa tempat lainnya di dunia. Acaranya pun kami buat seminggu dengan berbagai bentuk perlombaan, seperti lomba kolintang, tari maengket, duta wisata dan beberapa lomba lainnya."

Ketika dikonfirmasi mengapa memilih Kota Batu, Dimpudus yang juga warga Batu menyatakan, "Kami pilih Kota Batu karena sejuk dengan pemandangan alamnya yang indah. Selain itu, secara historis dan sosiologis, Batu memiliki keunikan dengan adanya penghargaan yang tinggi terhadap pluralitas dan keragaman, termasuk keragaman suku dan budaya."

"Kebetulan juga Walikota Batu, Bapak Eddy Rumpoko masih keturunan Minahasa. Tapi itu bukan yang utama. Yang utama karena Kota Batu sangat representatif bagi tempat berkumpulnya warga Kawanua sedunia. Ini daerah rantau yang sangat luar biasa," ungkap Dimpudus yang dijumpai reporter infokomnews di Jambu Luwuk Resort, tempat dilaksanakannya acara Bakudapa Kawanua Sedunia 2011

Pada bagian lain ketika dikonfirmasi seputar kinerja walikota dari PDI Perjuangan yang salah satu fokusnya pada pengembangan pariwisata, Dimpudus menyatakan apresiasinya. Menurutnya tak dapat dipungkiri kepemimpinan Eddy Rumpoko, yang juga salah satu pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut membawa Batu menjadi salah satu tujuan wisata yang diperhitungkan. (yos)EBAGAI kota wisata berbasis pertanian dan keindahan alam, Batu terus meningkatkan kualitas dan popularitasnya. Tak hanya puas menjadi salah satu tujuan utama wisata di Jawa Timur, sebagaimana dicanangkan Gubernur Soekarwo, Batu berupaya menjadi salah satu kota tujuan wisata nasional bahkan internasional.
Salah satu upaya tersebut tampak dalam Batu Flower Festival yang dihelat bersamaan dengan pembukaan Pertemuan Kawanua "Bakudapa" sedunia, Sabtu lalu. Tak kurang lebih dari sepuluh ribu orang hadir dalam pembukaan acara yang dihelat di Stadion Brantas Kota Batu. Uniknya, di antara mereka hadir lebih dari dua ribu orang warga Sulawesi Utara yang tersebar di seluruh Nusantara, Asia bahkan dunia.

Acara ini semakin istimewa ketika dibuka secara langsung oleh Menteri Pariwisata, Jero Wacik. Dalam kesempatan tersebut, Jero Wacik hadir bersama tokoh Minahasa yang ada di pemerintahan. Di antaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, E.E. Mangindaan dan Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Hari Sarundajang. Selain itu hadir pula tokoh nasional, Theo Sambuaga, Theo F Toemion dan beberapa bupati/walikota di wilayah Sulawesi Utara.

Kepala Dinas Pariwisata Kota batu, Dra. Mistin menyatakan bahwa dua acara tersebut merupakan salah satu bentuk upaya memperkenalkan Kota Batu sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Pawai bunga yang melibatkan sekitar 40 kendaraan kaki tersebut menurut Mistin untuk mempromosikan keberadaan Batu sebagai salah satu kota penghasil bunga.

Dalam paparannya, salah satu pengamat yang sempat diwawancarai hotnews menyatakan bahwa Batu Flower Festival merupakan salah satu bentuk pawai bunga yang konsepnya tidak berbeda jauh dengan beberapa pawai bunga yang digelar di Nusantara dan dunia seperti Tournament of Roses di Pasadena, Amerika Serikat. Menurutnya, jika dipublikasikan dengan baik, acara tahunan di Batu tersebut akan menarik wisatawan internasional.

Pada bagian lain ketika dikonfirmasi seputar acara "Kawanua Bakudapa Sedunia", Ketua Panitia, Hendrikus Dimpudus, MA menyatakan, "Acara ini melibatkan lebih dari tiga ribu warga Kawanua sedunia. Selain dari seluruh penjuru nusantara, ada yang berasal dari Taiwan, Hongkong, Belanda, Amerika Serikat, Kanada dan beberapa tempat lainnya di dunia. Acaranya pun kami buat seminggu dengan berbagai bentuk perlombaan, seperti lomba kolintang, tari maengket, duta wisata dan beberapa lomba lainnya."

Ketika dikonfirmasi mengapa memilih Kota Batu, Dimpudus yang juga warga Batu menyatakan, "Kami pilih Kota Batu karena sejuk dengan pemandangan alamnya yang indah. Selain itu, secara historis dan sosiologis, Batu memiliki keunikan dengan adanya penghargaan yang tinggi terhadap pluralitas dan keragaman, termasuk keragaman suku dan budaya."

"Kebetulan juga Walikota Batu, Bapak Eddy Rumpoko masih keturunan Minahasa. Tapi itu bukan yang utama. Yang utama karena Kota Batu sangat representatif bagi tempat berkumpulnya warga Kawanua sedunia. Ini daerah rantau yang sangat luar biasa," ungkap Dimpudus yang dijumpai reporter infokomnews di Jambu Luwuk Resort, tempat dilaksanakannya acara Bakudapa Kawanua Sedunia 2011

Pada bagian lain ketika dikonfirmasi seputar kinerja walikota dari PDI Perjuangan yang salah satu fokusnya pada pengembangan pariwisata, Dimpudus menyatakan apresiasinya. Menurutnya tak dapat dipungkiri kepemimpinan Eddy Rumpoko, yang juga salah satu pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut membawa Batu menjadi salah satu tujuan wisata yang diperhitungkan. (yos)

 

Search site

Contact

Pdiperjuangan-kotabatu